Wednesday 5 October 2016

Filosofi Kopi "Temukan Diri Anda Disini"

images-5

Hi, guys.. Asal loh tahu ya? bahwa film yang satu ini, diadaptasikan dari cerita pendek Mbak Dee Lestari (Dewi Lestari), loh! Selain Filosofi Kopi, ada juga karya lain dari Mbak Dee Lestari, seperti; Supernova dan Perahu Kertas yang sudah diadaptasikan juga ke sebuah film. Menurut cerita Filosofi Kopi ini, yang ditulis oleh Mbak Dee Lestari, dia ingin menghadirkan sebuah cerita yang unik, tentang bagaimana perjuangan seorang pemuda yang memiliki hobi terhadap kopi dan memaknai kopi tersebut dari sudut pandang kehidupannya. Buku ini dianugerahi sebagai karya sastra terbaik tahun 2006 oleh majalah Tempo. Pada tahun yang sama, Filosofi Kopi juga berhasil dinobatkan menjadi 5 Besar Khatulistiwa Award kategori fiksi. Woow, hebaat yaaa. Namun, disini saya akan membahas tentang bagaimana cerita ini difilmkan. Nah, coba kalian lihat dulu ringkasan cerpen Filosofi kopi dibawah ini:
Ben merupakan seorang barista yang handal dalam meramu kopi. Bersama Jody, dia mendirikan suatu kedai kopi yang disebut Filosofi Kopi "Temukan Diri Anda Di Sini." Ben memberikan sebuah deskripsi singkat mengenai filosofi kopi dari setiap ramuan kopi yang disuguhkannya di kedai tersebut. Kedai tersebut menjadi sangat ramai dan penuh pengunjung. Suatu hari, seorang pria kaya menantang Ben untuk membuat sebuah ramuan kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan cuma bisa berkata: hidup ini sempurna, dan Ben berhasil membuatnya. Ramuan kopi yang disebut Ben's Perfecto tersebut menjadi yang minuman terenak hingga El yang sudah berkeliling Asia karena kecintaannya terhadap kopi datang dan mengatakan bahwa rasa kopi tersebut hanya "lumayan enak" dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di suatu lokasi di Jawa Tengah.
Ben dan Jody yang penasaran langsung menuju lokasi tersebut dan mereka menemukan secangkir kopi tiwus yang disuguhkan oleh pemilik warung reot di daerah tersebut. Ben dan Jody meminum kopi tersebut tanpa berbicara sedikitpun, dan hanya meneguk serta menerima tuangan kopi yang disuguhkan oleh pemilik warung tersebut. Kopi tersebut memiliki rasa yang sempurna dan ada cerita serta filosofi yang menarik dari kopi tersebut. Ben yang merasa gagal kembali ke Jakarta dan putus asa. Untuk mencari tahu cara menghibur temannya, Jody kembali menemui pemilik warung di Jawa Tengah tersebut dan sepulangnya dari sana, dia menghidangkan Ben segelas Kopi Tiwus. Bersamaan dengan kopi tersebut, dia menmberikan sebuah kartu bertuliskan "Kopi yang Anda minum hari ini Adalah: "Kopi Tiwus. Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya". Pada akhirnya Ben sadar bahwa dia selama ini mengambil jalan hidup yang salah, dan Ben juga sadar bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Dengan demikian Ben kembali sadar dan melanjutkan perjuangan serta hobinya di kedai filosofi kopi.
Okay, sekarang kalian sudah tahu kan, ringkasan cerpen dari Mbak Dee Lestari. Namun ketika cerita itu difilmkan, bahwa cerita itu mengalami beberapa sisi perbaikan. Tapi jangan khawatir? Meskipun ada sisi perbaikan, Mbak Jenny Jusuf sebagai screenwriter yang handal, pasti tahu lah tentang apa permasalahannya, dan pastinya Mbak Jenny Jusuf tetap konstan terhadap konflik utamanya. Asal loh tahu juga ya? Bahwa film itu adalah visual bergerak dan pastinya, itu berbeda dengan cerita pendek yang disuguhi kepada pembaca. Nah, disini nih hebatnya Mbak Jenny Jusuf tentang bagaimana dia membangun beberapa rintangan lagi kepada tokoh utama. Ini, dibuat agar penonton menjadi gregetan untuk menyaksikan nantinya. Dari pada kalian penasaran, mendingan kamu download dulu aja dech, film "Filosofi Kopi" dibawah ini, dan gue berharap moga loh semua belum pada nonton ya, hehehehe:)
softwarephreaker

No comments :
Write comments