Wednesday 5 October 2016

Istilah-Istilah Teknis Penulisan Skenario

Dalam kepenulisan skenario, biasanya ada banyak sekali istilah-istilah yang bisa kamu bisa pelajari dibawah ini:
1. BCU (BIG CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk gambar-gambar kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.
2. CAMERA FOLLOW: Petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek
3. CAMERA PAN TO: Petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya
4. COMMERCIAL BREAK: Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan memberi kejutan atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.
5. CREDIT TITLE: Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksi
6. CU (CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan detail sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata. Tokoh biasanya muncul gambar wajah saja.
7. CUT BACK TO: Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya. Jadi, ada satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat semula.
8. CUT TO FLASH BACK: Petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
9. CUT TO: Mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
10. CUT TO: Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat yang berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama.
11. DISSOLVE TO: Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah ke adegan berikutnya.
12. ESTABLISHING SHOT: Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.
13. EXT.(EXTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan.
14. FADE IN: Petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
15. FADE OUT: Petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
16. FLASH BACK CUT TO: Petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
17. FLASHBACK: Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar tayangan sekarang.
18. FLASHES: Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang melamun.
19. FREEZE: Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat membuat penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu kelanjutannya.
20. INSERT: Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.
21. INT. (INTERIOR): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
22. INTERCUT: Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu kesatuan cerita.
23. LS (LONG SHOT): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.
24. MAIN TITLE: Judul cerita pada sinetron atau film.
25. MONTAGE: Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga menunjukkan beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.
26. OS (ONLY SOUND): Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh yang mendengarnya.
27. PAUSE: Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.
28. POV (POINT OF VIEW): Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang memegang peranan penting untuk tokoh yang bersangkutan.
29. SCENE: Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.
30. SFX (SOUND EFFECT): Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel sekolah, dll.
31. SLOW MOTION: Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis.
32. SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.
33. TEASER: Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus mengikuti cerita.
34. VO (VOICE OVER): Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun bibir tidak bergerak.
35. ZOOM IN: Petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up
36. ZOOM OUT: Petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh.
37. Act (adegan) yang dimaksud adalah bagian/ukuran terbesar (kumpulan dari sequence) dalam sebuah cerita. terdiri dari 3 awal-tengah-akhir.
38. Agensi (penengah) biasanya mengatur manajemen sejumlah pekerja. Agensi penulis mengatur atau  melakukan manajemen sejumlah penulis yang akan diajukan kepada PH atau studio.
39. Astrada  (singkatan; asisten sutradara). 
40. Beat  (pukulan) irama dalam dialog, memperlihatkan pertukaran aksi dan reaksi dalam sebuah dialog.
41. Scene (bagian/ukuran dari sebuah cerita yang paling kecil), (beat-scene-sequence-act).
42. Bloking (komposisi dalam frame).
43. Built-in (terpasang/menyatu) dalam iklan; adanya penawaran produk yang diselipkan pada sebuah adegan, endorsement.
44. Bridging (jembatan), menjembatani, bila ada dua adegan/gambar/scene mengalami jumping maka harus ada visualisasi yang menyambung mereka.
45. Brief (sebuah instruksi berupa isian/slide/lembaran/ucapan yang menjelaskan secara singkat).
46. By Project (pekerjaan yang dilakukan per proyek, pekerjaan freelance, tidak terikat kontrak).
47. Cinema verite – genre film, gaya penyampaian dalam film yang pesannya/temanya mendekati kebenaran; (dalam TV seperti reality show); seperti dokumenter.
48. CO Writer – penulis yang membantu Head Writer, CO Writer bisa terdiri lebih dari seorang.
49. Cutting (memotong gambar, cara/bagaimana mengedit)
50. Cut to cut (istilah editor; cara editing, kerunutannya terdiri atas potongan – potongan yang pendek, sehingga terasa cepat dan dinamis).
  1. Deadline (tengat waktu).
52. Development (tahap pra produksi dalam mengembangkan ide cerita).
53. Desire (hasrat), karakterisasi yang terdiri atas needs/wants, shadow dan belief.
54. Dialog/line (bagian dari sekrip yang berisi apa yang dikatakan talent).
55. Draft satu (ketikan/tulisan yang diajukan pertama).
56. Fee/honor (bayaran gaji).
57. frame (bingkai), batas lihat lensa kamera, pembingkaian sebuah scene
58. Freelance (pekerja yang tidak terikat kontrak).
59. Genre (jenis/tema cerita).
60. Gimmick (alat, benda), dalam iklan; sebuah pesan yang dijadikan simbol yang menjelaskan makna tertentu. Dalam genre horror/thriller biasanya gimmick adalah adegan adegan yang mengagetkan.
61. Head Writer (kepala/ketua penulis yang biasanya bertanggung jawab langsung ke produser atau sutradara).
62. Jumping – perpindahan gambar/adegan/scene dimana jeda    antara bagian bagian itu terdapat jeda (dalam kasus tertentu bisa menyebabkan plot hole), lompatan yg terlalu jauh/jeda yg panjang.
63. Jump-cut (istilah editor, cara editing, potongan gambarnya menggunakan cara jumping namun masih dalam satu frame).
64. Locked (terkunci) ketika skenario sudah dinyatakan sudah sesuai dan tidak akan ada perubahan lagi.
65.Logline (intisari cerita, hampir serupa dengan premis terdiri dari karakter utama+tujuan+konflik utama. Dan biasanya juga terdiri dalam satu kalimat yang mana menjadi intisari dari sebuah cerita. Ini disampaikan dengan maksud, untuk memberikan gambaran cerita atau intisari cerita yang mengandung ironi yang bisa menarik hati sang produser, dikarenakan mudah dipahami).
66. Meeting (pertemuan, rapat). 
67. Monolog (sebuah line tanpa ada lawan bicara).
68. Montage/mosaic – kesatuan potongan – potongan gambar yang bercerita. Biasanya tidak harus runut, bisa campuran dari berbagai scene (beda frame). beda dengan cut to cut yang masih runut.
69. Narasi (semua bentuk penyampaian berupa pesan, teks atau bahasa dalam media. Cerita, penjelasan, puisi, adalah salah satu bentuk narasi).
70. Plot (sebuah adegan/bagian dalam cerita, satu kejadian, bagian/ukuran dari cerita yang setara dengan scene).
71. Plot hole (lubang), hilangnya sebuah plot, ketika ada bagian cerita yang tidak dimasukan sehingga tidak lengkap.
72. plot list (daftar plot) susunan plot yang ditulis berdasarkan urutan nomer scene.
73. Post pro (kepanjangan dari post production) tahap pasca produksi, tahap akhir produksi.
74. Premis (intisari cerita, hampir serupa dengan logline, terdiri atas karakter utama+tujuan+konflik utama dalam satu kalimat).
75. Pre pro (singkatan dari pre-production) tahap pra produksi, tahap awal produksi.
76. Production (produksi), proses produksi, biasanya juga disebut shooting day.
77. Produser (orang yang bertanggung jawab atas produksi).
78. Scene (gambar)  bagian/ukuran dalam cerita (kumpulan dari beat).
79. Scene plot (biasanya masih sama seperti plot list, yakni beberapa scene yang dituliskan secara berurutan tanpa dialog atau slugline).
80. Sequence (urutan) struktur cerita, bagian/ukuran dalam sebuah cerita (kumpulan dari scene).
81. Shooting day (tahap produksi, proses pengambilan gambar).
82. Sinopsis – biasanya dalam bentuk ketikan (1-3 lembar) yang merupakan perkembangan paling awal dari premis/logline.
83. Slugline (paragraf penjelasan sesudah scene).
84. Sub-plot (cerita kecil). 
85. Sutaradara/director – orang yang bertanggung jawab atas visualisasi dalam sebuah produksi visual (film, sinetron, iklan, video dll).
86. Stake (pertaruhan) bagian dari premi yg menjelaskan resiko protagonis.
87. Talent – orang yang memiliki bakat (talent) biasanya aktor/aktris atau pengisis suara.
88. VO (kepanjangan dari; voice over), (suara yang diisi). Biasanya berisikan monolog, dimana gambar dan suara berbeda.
89. Termin (cara pembayaran yang berkala tidak langsung).
90. Timeline (urutan hari kerja, jadwal, bila dalam cerita biasanya mengacu pada urutan kejadian atau scene).
91. Treatment (perlakuan) pada umumnya treatment bisa juga dimaksud plot list. biasanya juga bermaksud cara/bagaimana instruksi.
92. Revisi-an – revisi atau re-write.
93. Rewrite (menulis ulang) proses perbaikan pada materi; skenario, brief, treatment, sinopsis, dll.
94. Romkom – kepanjangan dari romantic-comedy, genre yang menggabungkan romantis dan komedi (humor).
95. Planting  (menanam) dalam iklan; ide awal/penjelasan yang nanti merujuk pada sebuah makna di scene berikutnya. ketika dalam cerita diperlukan sebuah acuan yang nanti akan jadi bagian scene/plot yang lebih besar.
96.Tek tok – proses rewrite (timbal balik, diskusi) bisa dilakukan secara tatap muka maupun online.
97. Visual appeal (ketertarikan), keindahan, komposisi, keteraturan yang menciptakan ketertarikan secara visual. 
98. Cliche (klise), maksud yang diulang-ulang.

No comments :
Write comments